Arti Kebiasaan Mengunggah Foto Makanan ke Sosmed

Sosial media menjadi salah satu trend, dan menjadi kewajiban bagi sebagian besar masyarakat. Berbagai platform media sosial bermunculan, seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, TikTok, Youtube, WhatsApp Aero dan masih banyak lagi.

Mengunggah foto makanan ke media sosial adalah salah satu hobi, kegiatan, dan bahkan menjadi kewajiban bagi banyak orang terutama yang sudah hobi untuk mengabadikan setiap momen ke media sosial. Tapi tahukah Anda, bahwa untuk setiap kebiasaan, dan hobi mengunggah foto makanan, baik untuk memamerkan makan, ternyata ada arti dibaliknya?

Berikut ini adalah 3 arti di balik kebiasaan hobi mengunggah foto makanan ke sosial media, hobi memfoto makan

Arti di balik kebiasaan unggah foto makanan ke media sosial

Ketika Anda makan di luar baik itu bersama keluarga, teman, atau kekasih, mungkin sering mendengar kalimat ini, “Jangan dimakan dulu, difoto dulu dong” Atau, “Sabar, jangan dimakan, mau di upload dijadiin Story”. Tentu saja sekarang sudah menjadi sangat sering didengar, Arti mengunggah foto di media sosial seperti WhatsApp Aero, Instagram, dan media sosial lainnya.

Ternyata dibalik kebiasaan itu, terdapat arti, serta psikologis yang menarik untuk dipelajari dibaliknya. Apa saja arti dari kebiasaan mainstream para kaum milenial sekarang? Mengutamakan untuk memfoto terlebih dahulu makanan?

Tertarik untuk mencoba fitur eksklusif WhatsApp Aero APK? Download APK-nya sekarang di sini dan dapatkan full fitur WhatsApp eksklusif secara gratis dan premium.

  • Mild Narcisism

Narcisism atau narsisme adalah suatu gejala, kebiasaan, atau perilaku bagi seseorang yang tidak bisa menahan diri untuk menunjukkan eksistensi diri mereka terutama di dalam suatu forum seperti media sosial. Narsisme itu sendiri juga faktor penyebabnya adalah rasa kecintaan terhadap dirinya sendiri yang terlalu berlebih, serta mengedepankan eksistensi diri sendiri.

Kebiasaan untuk foto dulu sebelum makan, terutama jika tujuannya adalah untuk menyebarkan, serta menjadi konten di media sosial adalah salah satu gejala narsisme ringan hingga sedang. Mengapa? Karena jika orang selalu memiliki kebiasaan untuk mengunggah apa pun makanan yang dia makan, dalam segala kondisi dan acara, itu berarti bahwa dia tidak bisa menahan diri untuk menunjukkan kepada dunia apa yang sedang dia rasakan, dan nikmati.

Tetapi, kebiasaan mengunggah foto makanan juga tidak bisa terlalu disangkutpautkan dan menjadi bukti semata bahwa seseorang adalah narsis. Bisa jadi, orang tersebut memang hobi dan membuat jurnal makanan dan wisata kuliner, sehingga memfoto makanan mereka terlebih dahulu.

  • Salah Satu Gejala Social Media Addiction

Di era digital ini, hampir 70% dari masyarakat, terutama pemuda dan pemudi mengidap social media addiction atau adiksi dari sosial media. Social media addiction juga terbagi menjadi kelas ringan, sedang, hingga berat. Salah satu pertanda adiksi sosial media ringan hingga menengah ya dengan kebiasaan untuk selalu memfoto makanan dan mengunggahnya ke media sosial.

Pertama-tama, apa itu social media addiction? Itu ialah sebuah adiksi atau kecanduan untuk selalu menggunakan, dan bermain sosial media, baik itu hanya sekedar menggunakan untuk melihat foto, dan video, ataupun untuk selalu mengunggah konten media sosial. Adiksi sosial media sekarang sudah menjadi suatu trend di dalam masyarakat yang tidak bisa lepas.

Ketika seseorang mengidap adiksi sosial media, dan tidak sedang menggunakan sosial media, dia tidak akan tahan untuk tidak menggunakan sosial media, seperti mengunggah konten makanan setiap saat, atau bahkan mengunggah sesuatu yang sebenarnya tidak perlu disebarkan.

  • Kebosanan, atau Iseng Yang Menjadi Kebiasaan

Salah satu penyakit, serta yang menjadi momok tidak hanya para generasi muda tetapi juga semua umur, terutama disaat pandemi ini adalah cepat bosan. Penggunaan sosial media seperti WhatsApp Aero APK, Instagram, TikTok dan sosial media lainnya memang sangat menghibur, serta tidak menjenuhkan.

Sebenarnya tidak ada salahnya untuk mengunggah foto makanan saat hendak makan, terutama di acara besar, ataupun situasi spesial. Tetapi hendaknya selalu melihat situasi dan kondisi apakah layak untuk mengunggahnya, serta bisa menahan diri jika situasi memang tidak layak, atau kondisi tersebut tidak pantas untuk diumbar secara publik.